Gerakan Kentongan Perubahan Makin Masif, Gus Rouf: Negara Tidak Sedang Baik-Baik Saja
“Apalagi di saat yang sama, lembaga penyelenggara pemilu juga terlihat agak kendor,” jelasnya.
Gus Rouf menyadari di era digital seperti sekarang, kentongan sudah menjadi barang usang di mata milenial.
“Era digital itu memang menuntut kreativitas yang punya value. Nah makanya kentongan ini menjadi tool atau alat untuk menyamakan frekuensi, tetap nanti diekspos melalui social media dan sebagainya,” tambah Rouf.
Dia juga bersyukur, terobosan ini mendapat respons positif dari masyarakat.
"Alhamdulillah dari teman-teman banyak yang tertarik karena kami bagikan gratis. Sudah diproduksi puluhan ribu kentongan," tuturnya.
Gus Rouf mengajak masyarakat, terutama pendukung AMIN untuk membuat gentar siapa pun yang berniat curang, dengan mendatangi TPS sambil membawa kentongan pada 14 Februari nanti.
“Saya kira ini akan memunculkan confident. Karena simple, begitu ada indikasi kecurangan tinggal bunyikan kentongan, tidak lagi terjebak pada prosedural,” pungkas Gus Rouf.(mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Ketua Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU), Ahmad Rouf Qusyairi menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang paling rawan dengan kecurangan
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN