Gerakan Keprihatinan Guru Besar Sangat Berpengaruh Pada Elektabilitas Prabowo-Gibran
Menurut Prof Tulus, Jokowi sebagai seorang presiden bagi seluruh rakyat Indonesia seharusnya bisa menunjukkan netralitas dengan mengampanyekan semua pasangan calon presiden yang maju pada Pemilu 2024.
"Presiden juga seharusnya bersikap bijaksana, menunda bagi-bagi bantuan sosial (bansos) atau bantuan langsung tunai (BLT) sampai sesudah pencoblosan dan menyerahkan pembagiannya kepada menteri atau petugas lain," kata Prof Tulus.
Prof Tulus lebih lanjut mengatakan secara langsung atau pun tidak langsung, gerakan moral para guru besar dan akademisi berpengaruh besar pada elektabilitas pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Karena swing voters kali ini sangat banyak. Petisi UGM, UII memang tidak menyarankan untuk tidak memilih pasangan calon nomor urut 02. Namun, menyampaikan sejumlah penyimpangan kekuasaan yang menimbulkan kegaduhan sosial dan politik," kata Prof Tulus. (gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Prof Tulus Warsito menilai gerakan keprihatinan yang disuarakan para guru besar dan akademisi berpengaruh besar pada Prabowo-Gibran.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024
- SBY Sebut Prabowo Punya Program Tepat Sasaran
- Polda Banten Belum Tangkap DPO Kasus Pemalsuan Surat, Kompolnas Merespons, Simak
- Bicara Kualitas Pemilu di Hadapan Jokowi, Puan: Apakah Rakyat Memilih Tanpa Paksaan?