Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam Resmi Diberlakukan, Begini Penjelasan Bupati Suprawoto

"Dari itulah, perlu adanya gerakan-gerakan ekstra yang tidak seperti biasa. Salah satunya adalah Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam,” katanya.
Adapun Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam tersebut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tim Satgas Covid-19 Magetan serta berbagai kajian bersama Universitas Airlangga.
Dalam kajian tersebut diketahui bahwa kasus konfirmasi Covid-19 di Magetan hampir semuanya berasal dari transmisi lokal.
Oleh karena itu, Bupati Suprawoto berharap gerakan tersebut akan menjadi dorongan atas tata kehidupan baru bagi masyarakat Magetan dengan selalu memakai masker, kecuali kegiatan yang mengharuskan melepasnya baik di luar maupun di lingkup keluarga.
Dengan disiplin melakukan Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam diharapkan kasus sebaran Covid-19 di Magetan dapat ditekan.
Berdasar data, kasus Covid-19 di Kabupaten Magetan hingga Senin (22/2) telah mencapai 2.337 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 1.945 orang di antaranya telah sembuh, 206 lainnya masih dalam pemantauan, dan 186 meninggal dunia.
Adapun tambahan kasus konfirmasi baru Covid-19 pada Senin (22/2) mencapai tujuh orang, sembuh 42, dan meninggal dunia satu. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Bupati Suprawoto menjelaskan maksud kegiatan massal Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam. Harapannya, gerakan yang berlangsung 21 Februari-7 Maret ini meningkatkan kewaspadaan masyarakat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Redaktur & Reporter : Boy
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Apes, Belasan Pengunjung Festival di Magetan Jadi Korban Copet
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Atasi Rambut Lepek dan Bau dengan Menggunakan 4 Masker Ini
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO