Gerakan Tanam Kakao di 9 Provinsi
Selasa, 09 Februari 2010 – 21:13 WIB
JAKARTA-Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Achmad Manggabarani, menyatakan, pembangunan perkebunan Indonesia tak melulu dengan mengembangkan perkebunan sawit. Untuk kawasan timur Indonesia, Gerakan Nasional Kakao menjadi solusinya. “Karena untuk sentra Sumatera dan Kalimantan, sudah didominasi sawit dan karet. Untuk itu, kakao diharapkan dapat menjadi komoditas unggulan perkebunan Indonesia lainnya,” kata Ahmad Manggabarani dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senayan, Selasa (9/2).
Untuk meningkatkan produktifitas, penanaman tidak lagi mengandalkan bibit, karena bibit yang ada kurang tahan terhadap ancaman penyakit. Maka digunakan kultur jaringan sehingga menghasilkan tanaman yang tahan penyakit dan produktifitasnya bagus. Melalui program itu, pemerintah telah menyediakan 20 juta benih yang berasal dari teknologi Somatic Embriogenesis (SE) hasil pengembangan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) milik pemerintah di Jember, Jawa Timur.
Baca Juga:
“Ini bukan proyek monopoli, tetapi yang kita miliki hanya ini bekerjasama dengan Nestle,” ungkap Achmad. Pelaksanaan Gernas Kakao sendiri ditetapkan pada tahun 2009, meliputi 40 kabupaten di sembilan provinsi di wilayah timur Indonesia. Ke-9 provinsi itu yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Bali, NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Untuk itu, dana yang telah dianggarakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 sebesar Rp500 miliar. Adapun pada 2010, pemerintah telah menyiapkan tambahan dana sebesar Rp500 miliar dalam APBN 2010 guna melanjutkan program ini. Pada 2010, target areal akan diperluas di 57 kabupaten di 15 provinsi sentra produksi kakao. Selain di provinsi yang dilaksanakan Gernas 2009, provinsi lainnya yakni Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan NTB.(lev/jpnn)
JAKARTA-Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Achmad Manggabarani, menyatakan, pembangunan perkebunan Indonesia tak melulu dengan mengembangkan
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Permudah Transaksi Logam Mulia, I Love Emas Resmi Hadir di Depok
- Selamat, Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations
- Diaspora Loan BNI Bantu Pemilik Bakso Ini Kembangkan Bisnis di Seoul
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren