Geram, Gerindra Polisikan 11 Akun Medsos

jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra tidak terima difitnah sebagai partai pembela teroris dan menghalang-halangi revisi Undang-undang Antiterorisme.
"Saya kira itu adalah fitnah, kebohongan fitnah yang kami curigai dari lawan politik kami. Ini adalah fitnah murahan dari lawan politik kami," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dalam jumpa pers di Fraksi Partai Gerindra DPR, Jumat (18/5).
Partai berlambang burung garuda itu sudah melaporkan 11 orang atau akun media sosial ke Polri atas fitnah tersebut.
"Yang kami sudah laporkan 11 orang yang sudah secara elektronik terbuka berbohong dan memfitnah partai kami," ungkap Hashim.
Adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu mengatakan, sebagai salah satu pimpinan partai dia juga terlibat dalam pembahasan revisi UU itu.
Hashim awal tahun lalu sudah bertemu dengan Prabowo, yang sangat antusias mendukung revisi UU tersebut.
"Itu perintah beliau, kami harus dukung. Awal tahun lalu kami dukung," ujar Hashim.
Dia menceritakan sempat menyampaikan keberatan kepada Prabowo terkait sejumlah pasal. Sebab, Hashim menilai pasal itu sangat memberatkan bangsa Indonesia.
Partai Gerindra melaporkan sebelas akun di media sosial yang dianggap telah menyebar fitnah.
- Prabowo Bertemu Megawati, Menko Polkam: Upaya Jaga Stabilitas Politik
- FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Pertemuan Prabowo dengan Megawati Memicu Beragam Spekulasi
- Gerindra Happy Kepemimpinan Prabowo Didukung Megawati
- Setelah Bersua Prabowo, Sebaiknya Megawati Juga Bertemu SBY dan Jokowi
- Konon, Partai Koalisi Pemerintah Dukung Prabowo Bertemu Megawati