Geram karena Pramuka tak Masuk Ekskul Wajib SMA
jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Sejumlah anggota Pramuka Penegak setingkat SMA/SMK di Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, tidak diizinkan mengikuti perkemahan di Bumi Perkemahan Hutan Pinus, Desa Sesulu, mulai Kamis (7/9) hingga Minggu (10/9).
Padahal, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan HUT Ke-56 Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus 2017.
Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Penajam Paser Utara (PPU), Sudirman geram atas kondisi tersebut.
“Hasil laporan panitia, ada beberapa SMK dan SMA yang tidak memberikan izin kepada adik-adik pramuka,” ujar Sudirman saat ditemui di sela-sela perkemahan, kemarin.
Bahkan, menurut dia, tim paduan suara (koor) Pramuka Garuda PPU yang sempat tampil membawakan lagu pramuka Pramuka Cinta NKRI saat Raimuna Nasional (Rainas) XI di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, 13–21 Agustus 2017, tidak diberikan izin sekolahnya untuk ikut perkemahan. “
Tim koor pramuka yang tampil saat Raimuna Nasional tidak bisa tampil di rumah sendiri. Karena adik-adik Garuda, tidak diberikan dispensasi oleh sekolahnya. Jadi, tidak ada koor dari pramuka PPU yang sudah booming di Kaltim,” ungkap wakil ketua I DPRD PPU itu.
Di PPU, ada 26 SMA, SMK, maupun MA. Dengan perincian 16 SMA/MA dan 10 SMK. Terdiri dari 9 SMA/MA negeri, 7 SMA/MA swasta, 6 SMK negeri, dan 4 SMK swasta.
Namun, saat perkemahan dalam rangkaian kegiatan HUT pramuka, kemarin, hanya ada 15 sekolah yang berpartisipasi.
Beberapa SMA dan SMK di PPU yang tidak memasukkan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah.
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Nana Sudjana Dikukuhkan Sebagai Ketua Mabida Pramuka Jateng
- Pj Gubernur Jateng Dorong Kegiatan Pramuka Berkontribusi Bagi Masyarakat
- Pakar Intelijen Sebut Pramuka Pemersatu Bangsa, Jangan Sampai Dibubarkan
- Kwarnas Ajak Media Massa Kampanyekan Peran Pramuka untuk Indonesia Emas 2045
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia