Geram Kelompok 78, Wartawan Lempari Televisi
Minggu, 22 Mei 2011 – 08:08 WIB

Sejumlah wartawan peliput dilarang memasuki area Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta. Mereka hanya bisa menyaksikan jalannya kongres melalui televisi yang disediakan oleh panitia. 20 Mei 2011. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
Para awak media sangat antusias dalam mengikuti jalannya kongres mulai awal sampai akhir sambil menikmati makanan dan minuman yang disiapkan oleh panitia. Kumpulan wartawan tulis, fotografer, kamerawan, wartawan radio, dan media online itu menyimak dengan saksama menit per menit yang terjadi di ruang kongres dari layar televisi. Ada yang menyimak sambil lesehan di karpet. Ada juga yang duduk di kursi sambil pencet-pencet laptop atau BlackBerry ketika ada pernyataan menarik dari peserta kongres.
Tapi, setelah sekian lama dicekoki tayangan ”drama kongres” yang memuakkan, emosi sebagian awak media terpancing. Teriakan huuuuu atau paraaaaah menggema jika ada anggota Kelompok 78 yang melakukan interupsi dan melontarkan kalimat-kalimat kacau. Saking tidak tahannya dengan kelakuan para pentolan Kelompok 78, apalagi salah seorang di antara mereka berbicara dengan kata-kata kasar dan menghina, salah seorang awak media tak bisa menahan emosi dan melempari pesawat televisi itu dengan bungkus makanan. Yang dilakukan oleh awak media tersebut pun mendapatkan aplaus dari awak media lain.
Sekitar pukul 22.00 WIB, debat kusir atau saur manuk seperti yang dipamerkan oleh salah seorang peserta kongres masih saja terjadi. Beberapa wartawan semakin tidak kuasa menahan emosi. Selain muak dengan tingkah orang-orang yang katanya melakukannya demi sepak bola itu, mereka dikejar deadline dari kantor masing-masing.
”Teman-teman, bagaimana kalau kita ambil alih saja kongres di dalam dan orang-orang yang banyak bicara itu kita suruh keluar. Masak pukul segini kongres masih ribut begitu-begitu saja,” teriak Wimbo Satwiko, wartawan Jakarta Globe, yang disambut teriakan setuju sambil tawa ngakak beberapa wartawan lain.
Kongres PSSI berlangsung memalukan. Diwarnai adu interupsi yang tidak jelas, kongres akhirnya dibubarkan. Ada banyak cerita menarik di balik kongres
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri