Geram, Kombes Yusri: Sampai ke Lubang Tikus pun Kami Kejar!

"Kalau kami hitung diperkirakan mencapai hampir Rp15 miliar. Kami akan terus mengejar sampai ke lubang tikus sekalipun kami kejar karena ini merusak generasi muda Indonesia," ujar Yusri.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menambahkan, peredaran tembakau sintetis itu menyasar ke kawasan Bogor, Banten, Jakarta, hingga Bandung.
Korbannya pun bisa menyasar anak kecil, remaja, anak sekolah, dan orang dewasa.
Ke depan, polisi bakal terus melakukan pemberantasan narkotika agar wilayah hukum Polda Metro Jaya zero narkoba.
"Ini merupakan (ungkap kasus tembakau Sintetis) terbesar Polres di Metro dan masih terus dikembangkan karena masih banyak aktornya yang sudah kami kantongi semuanya," ucap Yusri.
Dia meminta masyarakat agar melaporkan ke polisi bila mengetahui produksi industri home narkoba yang serupa.
"Ada yang tahu dan ada juga yang memang tidak peduli. Kemudian ada yang curiga saja segera laporkan ke kami," tutur Yusri.
Mantan Kapolres Tanjungpinang itu memastikan, polisi bakal berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk bisa menghapus akun media sosial milik pelaku yang mengedarkan barang haram tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan polisi akan mengejar para pelaku pengedar tembakau sintetis yang telah beraksi selama setahun.
- Kronologi Pembunuhan AB yang Jasadnya Dimasukkan Karung, Itu Pelakunya
- 3 Mahasiswa di Pekanbaru Ditangkap Polisi Gegara Jadi Pengedar Narkoba
- Sedih Lihat Kondisi Nikita Mirzani, Dinar Candy: Tak Banyak yang Menjenguk
- Terungkap, Artis Inisial FA yang Ditangkap Atas Dugaan Narkoba Ialah Fachri Albar
- Polisi Tembak Penculik Anak Perempuan di Pasar Rebo, Tuh Pelakunya
- Begal Beraksi Lagi di Ibu Kota Jakarta