Geram Nama KPK Dicatut, Laode: Kami Tindak Tegas!
![Geram Nama KPK Dicatut, Laode: Kami Tindak Tegas!](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160722_211244/211244_567270_Gedung_KPK_besar.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Pencatutan nama lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih kerap terjadi. Terbaru, seorang berinisial HRS yang mengaku sebagai Kepala Bagian Analisis KPK berhasil menipu dan memeras saksi yang pernah diperiksa komisi antirasuah.
HRS berhasil diringkus tim gabungan KPK dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (21/7) malam dalam sebuah operasi tangkap tangan di Depok, Jawa Barat.
Penangkapan berawal adanya laporan dari masyarakat kepada Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK. Kemudian, laporan itu diteruskan kepada Polda Metro Jaya untuk diselidiki.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif geram dengan tindakan pencatutan lembaga KPK. Sebab, kata Laode, modus semacam ini bukan pertama kali terjadi.
"Saya ingin berikan peringatan bahwa hal seperti ini bukan yang pertama. Seringkali orang di luar sana mengatasnamakan KPK untuk menipu dan memeras," kata Syarif dalam jumpa pers bersama Direskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (22/7) malam di KPK.
Laode mengatakan, sudah banyak kejadian seperti ini, terutama di daerah. Korban juga sudah banyak. Namun, kata Syarif, korban cenderung enggan melaporkan kepada KPK maupun aparat penegak hukum. "Karena mungkin dia merasa bersalah," kata dia.
Dia mengingatkan, ada lembaga swadaya masyarakat tertentu yang namanya, logo maupun warnanya mirip dengan KPK asli, kerap melakukan pemerasan. Bahkan, menggeledah dan menahan orang. "Ini juga akan ditindak," tegasnya.
Ia mengatakan, jika ada yang membawa nama KPK khususnya untuk mengurus suatu kasus di lembaga ini, maka dipastikan itu palsu. "Kepada yang suka mengatasnamakan KPK, dan KPK palsu segera sadar. Kami akan tindak tegas," tandas Syarif. (boy/jpnn)
JAKARTA - Pencatutan nama lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih kerap terjadi. Terbaru, seorang berinisial HRS yang mengaku sebagai Kepala
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Akademisi Unpam: Dominus Litis Berpotensi Sebabkan Abuse of Power
- Penyidik KPK Dinilai Melanggar Hukum Saat Menetapkan Hasto Sebagai Tersangka
- Petrus Selestinus: Jokowi dan Aguan Diduga Punya Agenda Terselubung di PSN PIK 2
- Meresmikan Kantor Sekretariat Asosiasi Tenis Profesor, Nana Sudjana: ATP Harus Murup
- Penyaluran Elpiji 3 Kilogram Bikin Heboh, Bahlil: Memang Ada Kekurangan
- Soal Anggaran Pembangunan IKN Diblokir, Bahlil Golkar Masih Optimistis