Gerbong Kereta KAI Retak-Retak, Mufti Anam Desak Audit Libatkan BPKP dan BPPT
"Itu kalau retak-retak kan membahayakan, meski itu kereta barang tetap saja dampaknya bisa fatal,” ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.
Kedua, lanjut Mufti, hal itu menyangkut keuangan BUMN, baik KAI maupun INKA.
Sebab, nilainya tidak sedikit, mencapai ratusan miliar.
”Kerja sama KAI dan INKA ini nilainya tidak sedikit, kalau kereta barang pengangkut batubara yang disebut retak itu bisa ratusan miliar. Jadi ini yang salah siapa, karena bisa merugikan keuangan BUMN, sehingga perlu diklirkan dengan audit BPKP dan BPPT,” ujarnya.
Mufti meminta kedua BUMN tersebut untuk sama-sama berkirim surat kepada BPKP dan BPPT yang isinya meminta dilakukan audit terhadap pesanan kereta tersebut.
"Pelibatan BPPT penting, karena mereka punya semacam pusat audit teknologi untuk tahu fakta teknologi terkait kesesuaian standar dan aspek-aspek lainnya,” ujarnya.
”Karena ini sudah dibuka oleh PT KAI, maka sekalian saja libatkan lengkap dari BPKP hingga BPPT. Sehingga publik tahu duduk masalahnya,” pungkas Mufti. (*/adk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Sejumlah gerbong kereta milik PT KAI yang merupakan hasil produksi PT INKA mengalami banyak keretakan.
Redaktur & Reporter : Adek
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- Ahli Ungkap BPKP Tak Bisa Tentukan Nilai Kerugian Negara di Kasus Korupsi Timah
- Januari Hingga Oktober 2024, KAI Group Layani 344.328.157 Penumpang KA PSO
- KAI & BNI Resmikan Penamaan Stasiun Dukuh Atas BNI
- 5 Berita Terpopuler: Ribuan Orang Lulus, Mendikdasmen Ungkap Sesuatu, Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang Bisa Dibantu?
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB