Gerebek Pabrik Senjata Angin Ilgegal

Gerebek Pabrik Senjata Angin Ilgegal
Foto: Rully/Jawa Pos Radar Malang

Sementara itu, bahan-bahan kebutuhan rakit senjata didatangkan Djuli dari Kediri dan Surabaya. ’’Gagangnya dari Surabaya, sedangkan popor dari Kediri,’’ ungkapnya sembari dibawa lari memasuki ruang penyidik Polsek Lowokwaru kemarin. Harga senjata tersebut bervariasi. Yakni, Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta. Dia juga menjelaskan bisa merakit senjata karena pernah bekerja di salah satu tempat produksi senjata di Pare, Kediri.

Di sisi lain, rumah pelaku kemarin terlihat sepi. Rumah lantai dua itu dipagari police line. Mistin, salah satu tetangga, tidak berani banyak bercerita tentang adanya produksi senjata tersebut. ’’Setahuku dia sudah lama membuatnya, tetapi kapannya saya tidak tahu,’’ tuturnya sambil buru-buru meminta izin karena mau salat.

Tetangga pelaku tersebut ternyata merasa jengkel dengan peoduksi senjata itu. Sebab, menurut wanita asal Surabaya tersebut, kegiatan itu sangat mengganggu. ’’Kalau mencoba senjata, dia tidak tahu waktu. Malam-malam senjata dicoba. Anak saya sering kaget saat tidur,’’ katanya. Bahkan, dia pernah membanting pintu karena merasa sangat jengkel.

Menurut dia, produksi biasanya dimulai sekitar pukul 07.00 pagi dan baru berhenti sekitar pukul 17.00. ’’Tetapi, malamnya juga ada yang kerja lembur,’’ tambahnya. Dia menambahkan, pembeli yang sering datang hanya menggunakan motor biasa saat membawa senjatanya. ’’Pembeli biasanya parkir di sini,’’ ungkapnya sambil menunjuk ke halaman rumah. (her/JPNN/mas/c20/bh)

MALANG – Pabrik senjata angin rakitan ilegal Jalan Candi Telaga Wangi, RT 04, RW 01, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, digerebek Polsek


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News