Gereja Anglikan Sydney Larang Pernikahan LGBT Dan Yoga di Propertinya

Keputusan ini telah membuat marah beberapa pemimpin komunitas Aborijin, yang menyatakan ketidakpercayaannya bahwa upacara asap dianggap "tidak konsisten" dengan nilai-nilai Anglikan.
"Ini adalah keputusan yang mengecewakan," kata mantan ketua Komite Masyarakat Adat Anglikan Sydney dan Pendeta Anglikan Sydney, Ray Minniecon.
"Tidak yakin apakah ada orang Aborijin yang diajak berkonsultasi tentang masalah ini. Tapi ini adalah keuskupan paling konservatif di negara ini."
Di Melbourne, perempuan Aborijin keturunan Ngarrindjeri, pendeta senior di Overnewton Anglican Community College Melbourne, Helen Dwyer, mengatakan ia khawatir bagaimana upacara asap akan berjalan dengan kebijakan pendidikan.
"Kekhawatiran saya adalah bahwa warga Aborijin belum pernah diajak konsultasi dan lagi-lagi orang kulit putih telah membuat keputusan tentang apa yang terbaik tanpa konsultasi atau diberitahu tentang kelayakan atau kelemahan dari sesuatu hal."
"Ini seperti versi lain dari asimilasi."
Dominic Wy Kanak, kandidat lokal Partai Hijau untuk daerah pemilihan Wentworth dan anggota komite manajemen untuk Dewan Rekonsiliasi New South Wales, mengatakan: "Fakta bahwa dokumen Sinode mencantumkan upacara asap sebagai salah satu kegiatan yang tak bisa diadakan di properti gereja adalah sangat menghina warga Aborijin."
"Setelah berabad-abad dilecehkan, sebagian di tangan gereja, ini adalah langkah mundur."
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun