Gereja Brethren, Migran, dan Petani Setempat Hidupkan Kota Kecil di Australia Barat

Salah satu di antaranya, Manu Ofianza, bekerja di perusahaan milik pengikut sekte Brethren.
Manu pindah ke Dally dengan Visa 457, kemudian istrinya bergabung dengannya dan mereka berencana untuk menyambut anak-anak mereka juga.
Di waktu luangnya Manu bekerja sebagai DJ dan juga menjalankan pekerjaan sampingan sebagai sound engineer.
"Dalwallinu adalah tempat yang bagus. Hal pertama yang saya perhatikan adalah warganya sangat sopan. Di sini setiap berpapasan dengan kendaraan, pengemudinya pasti melambaikan tangan untuk menyapa," ujar Manu.
"Kualitas kehiduan kami dalam urusan finansial meningkat setelah tinggal di sini. Kami sudah memiliki tabungan yang cukup dibandingkan saat kami tinggal di Filipina," ungkapnya.
"Saya merasa kota ini adalah tempat yang bagus untuk membina keluarga," tambahnya.
Pendatang Filipina lainnya, Geraldine Vergara, mengalami hal yang sama dengan Manu.
Meskipun awalnya kaget dengan gaya hidup yang sepi setelah mengikuti suaminya ke Dalwallinu pada tahun 2014, Geraldine mengaku kini dia dan kedua putranya suka dengan kota ini.
Perpaduan antara pendatang dari kelompok Gereja Brethren, kaum migran, dan petani setempat dinilai sebagai faktor yang mendorong perkembangan kota kecil di pedalaman Australia Barat
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo