Gereja Bukan Sasaran
Sabtu, 25 Desember 2010 – 10:02 WIB

Penyisiran Gereja: Seorang Petugas Brimob sedang menyisir Gereja Imanuel, Jakarta, Jumat(24/12).Penyisiran ini dilakukan untuk mengantisipasi Bom saat Perayaan Natal. FOTO:NICK HANOATUBUN/RM
JAKARTA -- Kelompok teroris di Indonesia kini tak lagi mengincar gereja dan rumah ibadah seperti 10 tahun yang lalu. Target mereka lebih spesifik, yakni pejabat negara dan kantor-kantor polisi. Perubahan sasaran ini dipengaruhi oleh ideologi pimpinan mereka yang sekarang dalam tahap "persiapan penyerangan besar". Berdasarkan data yang dihimpun pihak kepolisian, pada tahun 2010 terdapat 118 narapidana teroris yang ditahan di dalam lembaga permasyarakat di Indonesia. 53 diantaranya pada tahun 2010 ini mendapatkan remisi. Dari angka itu, 16 residivis kembali terlibat aksi teror. Misalnya Oman Abdurahman (Cimanggis 2004), Abdullah Sonata ( Marriott 2003),Ubaid, dan Abu Tholut.
"Perubahan pola-pola serangan itu sudah dikaji dan diantisipasi oleh petugas. Tentu detailnya tidak bisa dijabarkan," kata Direktur Penindakan BNPT Kombes Petrus Golose saat menjelaskan penangkapan Abu Tholut beberapa waktu lalu.
Mantan Kanit Cybercrime Mabes Polri itu menyebut jejaring teroris yang masih eksis hingga tahun 2010 mempunyai mata rantai dengan kasus-kasus teror sebelumnya. "Sebagian dari mereka residivis yang bermain lagi," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Kelompok teroris di Indonesia kini tak lagi mengincar gereja dan rumah ibadah seperti 10 tahun yang lalu. Target mereka lebih spesifik,
BERITA TERKAIT
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang