Gereja-Gereja Dimolotov, Belasan Kendaraan Hangus
Rabu, 09 Februari 2011 – 06:36 WIB
Kekecewaan karena putusan pengadilan terlalu ringan terus berlanjut, massa yang berjumlah antara 1500 hingga 2000 orang tersebut melempari gedung PN dengan batu, kayu, botol dan beberapa bom Molotov, bahkan polisi yang mencoba menghalau serangan dari massa sempat terpukul mundur setelah beberapa anggota terluka. Akibat lemparan bom Molotov, pintu masuk serta jendela PN Temanggung pecah berantakan, begitu pula ruang sidang serta ruang loby yang juga carut marut akibat serangan membabi buta tersebut.
Baca Juga:
Setelah berhasil memukul mundur dari pagar betis polisi, massa kemudian menyerbu satu truk polisi yang diparkir di tepi jalan depan pengadilan, beruntung truk yang mengangkut puluhan anggota tersebut dapat diselamatkan, namun satu truk lainnya yang berada dibelakang truk pertama tidak dapat diselamatkan. Massa merobohkan truk tersebut serta membakarnya. Satu unit mobil water canon milik Polda Jateng yang hendak memadamkan api dari truk tersebut tak luput dari amukan massa.
"Orang kita ada yang tertembak. Polisi menembak orang kita. Polisi harus bertanggungjawab atas tindakannya," teriak salah seorang dari kerumunan massa.
Mendapat provokasi demikian, massa terus menyerang hingga melempari gedung PN dengan bom Molotov. "Tangkap Brimob yang menembak pak Amin (salah seorang massa yang diduga ditembak). Bunuh orang yang melindungi kafir, mereka halal darahnya," lanjutnya.
TEMANGGUNG - Kerusuhan berbau SARA mencuat di Temanggung, Selasa siang kemarin (8/2) di Temanggung. 2 gereja hangus terbakar setelah dilempari bom
BERITA TERKAIT
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang