Gereja Katolik Disebut Hancurkan Bukti Kasus Pelecehan Seksual

Gereja Katolik Disebut Hancurkan Bukti Kasus Pelecehan Seksual
Gereja Katolik Disebut Hancurkan Bukti Kasus Pelecehan Seksual

Suster Openibo mengecam gereja karena telah berlindung dibalik citra sebagai "penjaga standar moral" ketika kasus-kasus pelecehan anak-anak justru disembunyikan di seluruh dunia.

"Kenapa kita diam begitu lama?"

Kisah-kisah tentang wanita yang telah mengalami pelecehan seksual di gereja menjadi terang benderang, termasuk pemerkosaan para biarawati.

Gereja Katolik Disebut Hancurkan Bukti Kasus Pelecehan Seksual Photo: Salah seorang biarawati mengatakan diskriminasi gender dan peran perempuan telah disepelekan oleh gereja. (ABC News: Lincoln Rothall)

Biarawati Openibo mengatakan "diskriminasi gender, dan peran wanita" telah diabaikan di gereja.

Pada pembukaan KTT itu, seorang wanita tak dikenal asal Afrika menceritakan kisahnya kepada para uskup dan mengatakan dia dihamili sebanyak tiga kali oleh seorang imam yang memperkosanya selama 13 tahun.

"Saya merasa hidup saya hancur," katanya.

Jurnalis veteran Vatikan Valentina Alazraki juga berpidato kepada para uskup yang mengatakan kepada mereka bahwa media akan terus menjadi "mimpi terburuk" gereja jika mereka tidak menangani krisis ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News