Gereja Katolik Disebut Hancurkan Bukti Kasus Pelecehan Seksual
"Laporkan hal-hal [pelecehan seksual] ketika anda mengenal mereka. Itu adalah satu-satunya cara, jika anda ingin masyarakat mempercayai gereja ketika anda mengatakan 'mulai sekarang kita tidak akan lagi mentolerir dan menutup-nutupi'."
Italia dinilai lambat tangani kasus
Photo: Alessandro Battaglia berusia 15 tahun ketika seorang pendeta melecehkan dirinya. (ABC News: Lincoln Rothall)
Berkali-kali selama berlangsungnya KTT pada uskup akhir pekan ini di Roma, Alessandro Battaglia mengungkapkan kenangannya mengenai pelecehan seksual yang dialaminya.
Dia berusia 15 tahun ketika seorang imam melecehkannya, dan pria itu baru-baru ini dinyatakan bersalah di pengadilan Italia.
Dari Milan, Alessandro Battaglia datang ke Roma untuk bertemu dengan para penyintas korban pelecehan imam gereja lainnya untuk memprotes respon gereja terhadap krisis pelecehan seksual di kalangan gereja di Italia.
"Mereka ingin mengutamakan reputasi mereka dibandingkan kehidupan anak-anak. Ini cara hidup para kriminal," katanya.
Pria berusia 23 tahun itu mengatakan negaranya lamban bertindak karena ikatan mendalam Italia dengan Gereja Katolik Roma.
"Kondisi penangan kasus ini berbeda di Italia karena kami memiliki Vatikan di sini," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata