Gergasi Api Menyajikan Kegelapan dalam Red Night
jpnn.com, JAKARTA - Grup musik Gergasi Api akhirnya merilis album terbaru berjudul Red Night.
Album berisi 12 lagu tersebut dirilis dan didistribusikan melalui Lawless Jakarta Records.
Terbentuk sejak 2020, Gergasi Api sudah punya rekam jejak mentereng sebelum melepas album Red Night.
Grup beranggotakan dua polaritas musikal yakni Ekyno (Full of Hate, Plum) sebagai komposer, dan Alexandra J Wuisan (Sieve) sebagai vokalis itu sebelumnya telah melepaskan trilogi single dan mini split album Orphic.
Kini, Gergasi Api menghadirkan sebuah rangkaian penuturan intens, perjalanan hidup siklus 'death-life' ruh dalam 12 lagu narasi yang bersinambung.
Adapun 12 lagu di dalamnya terdiri dari Sacred Second, Soul Bound, Dead Eyes, Void Glide Celestials, Ghost Ascending, Awakening (Mothra Remix), Darkling, Mothra, Dive, Closer, Altered State (bonus), dan The Flames That We Shared (Dystopian Remix).
Dari segi musik, Gergasi Api menunjukkan eksplorasi yang kompleks dalam album Red Night.
Gergasi Api memadukan komposisi post-metal, rock industrial, hingga shoegaze, untuk membawa pendengar ke kegelapan.