Gerhana Bulan Penumbra, Warga Jakarta Harus Waspada Bencana

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) memperkirakan gerhana bulan penumbra yang akan terjadi pada Sabtu (11/1) tidak hanya membuat bulan tertutup bayangan penumbra bumi.
Namun juga terdapat kemungkinan pasang air laut yang dapat menyebabkan banjir rob.
"Pasang maksimum biasa terjadi kurang lebih 2 hari dari saat purnama atau gerhana. Jadi berpotensi terjadi banjir rob di pantai. Kejadiannya dua kali sehari, pagi dan petang," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin ketika dihubungi di Jakarta pada Kamis (9/1).
Pasang surut air laut disebabkan oleh pengaruh gravitasi matahari dan bulan. Gravitasi bulan bisa menyebabkan pasang laut purnama ketika Bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus yang membuat pasang naik yang tinggi dan surut yang rendah.
Kejadian itu terjadi ketika terjadi bulan baru dan bulan purnama.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi pasang naik air laut maksimum di Teluk Jakarta terjadi pada periode 9-12 Januari 2020.
Ketinggian maksimal yang bisa dicapai pasang naik itu bisa mencapai 0,6 meter yang berpotensi menghambat laju aliran air sungai masuk ke laut di Teluk Jakarta.
Gerhana bulan penumbra diperkirakan akan dimulai pukul 00.05 WIB dengan puncaknya terjadi pada pukul 02.10 WIB dan berakhir pukul 04.14 WIB.
Terkait gerhana bulan penumbra, warga Jakarta dan sekitarnya harus terus waspada terhadap potensi terjadinya bencana banjir di beberapa hari mendatang.
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- 2 Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Pemkab Sumedang Siapkan Solusi Permanen Atasi Banjir Lumpur di Dusun Bakom Cisitu
- Sejumlah Warga Tangerang yang Terdampak Banjir di 17 Titik Dievakuasi ke Posko Pengungsian