Gerimis Warnai Pembukaan PON

Perpaduan Tiga Maskot Bakal Jadi Catatan Sejarah

Gerimis Warnai Pembukaan PON
Obor api PON XVII, sesaat setelah dinyalakan pada pembukaan PON di Stadion Palaran Samarinda. Foto: windede/jpnn
Presiden mengatakan, penyelenggaraan PON XVII ini bertepatan dengan 100 tahun kebangkitan nasional. Momentum ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia bisa mandiri dan membangun. "Untuk itu, saya harap, persatuan dan kesatuan, persaudaraan dan kebersamaan terus dipelihara. Tujuan kita semua adalah menjadi bangsa yang unggul," kata SBY.

Dikatakan, prestasi olahraga tidak mudah diraih, harus dengan kerja keras dan melalui proses panjang yang terencana. Momentum PON ini sebagai ajang evaluasi pembinaan olahraga di Tanah Air. "Saya mengajak kepada semua pihak, khususnya masyarakat Kaltim agar turut aktif menyukseskan PON ini," jelasnya.

Ketua Umum PB PON XVII Yurnalis Ngayoh melaporkan, pesta olahraga 4 tahunan ini mempertandingkan 43 cabor dengan memperebutkan 749 medali emas, 749 medali perak dan 954 medali perunggu. Pertandingan sejumlah cabang olahraga itu digelar di 6 kabupaten kota di Kaltim. Yakni, Samarinda 19 cabor, Balikpapan 10 cabor, Kutai Kartanegara (Kukar) 8 cabor, Bontang 5 cabor, Tarakan 5 cabor dan Berau 4 cabor. Pemerintah daerah mengusung trisukses event akbar ini. Yakni, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses peningkatan ekonomi kerakyatan. "Terima kasih atas peran dan dukung semua pihak semi suksesnya penyelenggaraan PON ini," ucap Ngayoh, yang baru mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Kaltim selama 3 bulan pada 25 Juni lalu.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim dalam sabutannya, juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh kontingen peserta PON XVII Kaltim.

Sekadar diketahui, dalam suasana hujan rintik sepanjang pelaksanan upacara pembukaan PON, sedikitnya 6 petugas paskibra terpaksa ditandu keluar lapangan, karena siup. Namun, hal itu tak sampai mengganggu jalannnya upacara. Begitu api PON menyala di couldroun dilanjutkan dengan pembacaan janji atlet oleh M Said dan janji wasit oleh Andi Irwansyah AY.  Setelah itu, pagelaran tari Pola Daya yang dimainkan para pelaku seni dengan koreografer dan penata musik putra daerah di bawah koordinasi Dewan Kesenian Kaltim. Mereka  didampingi padepokan Seni Bagong Kussudiarjo dari Yogyakarta. Setelah itu, Presiden SBY beserta rombongan meninggalkan tempat upacara.

Hingga berita ini dibuat masih berlangsung acara tambahan upacara pembukaan. Dalam sesi ini kembali disuguhkan hiburan dengan menampilkan artis lokal dan ibukota dipandu presenter Olga Syahputra dan Chika Laode. Artis yang tampil masing-masing Dewi Gita, Rio Febrian, Lita KDI, Eni KDI, Soma KDI dan all artis dengan lead guitar (Piyu) menyanyikan 1 lagu diiringi Audensi Band.

Dari rangkaian acara tambahan ini direncanakan tari Pola Daya baru ditampilkan secara total. Secara materi, pergelaran untuk pembukaan event ini berbasis kearifan lokal, karakter dunia olahraga dan hal-hal yang sangat spesifik berkaitan venues (tempat  pertandingan) di Kaltim. Ketiga aspek  itu dipandang sangat krusial untuk memberikan watak lokal dan warna ke-Indonesiaan pada   PON kali ini. Untuk aspek kearifan lokal meliputi beberapa tarian. Seperti, hudoq (salah satu tarian yang mengekspresikan para dewa dalam mitologi Kalimantan yang sangat dihormati. Tari Burung Enggang, ikan Pesut dan Orangutan adalah icon yang melekat benar pada keseharian dan kehidupan Kalimantan. Tari telabang/kancet pepatay  adalah  kesenian khas Kalimantan, tari jepen  dan  tari rudat, kesenian Bugis, kesenian Jawa adalah kesenian-kesenian etnis  di Indonesia yang  selama ini  berbaur di Kaltim. Selain itu, ada olahraga pencak silat, dalam hal ini adalah pencak seni dan lomba dayung di Sungai Mahakam dengan perahu berkepala naga, menggunakan tambur dan lainnya.

Sedangkan aspek karakter dunia olahraga meliputi, sportivitas, kekompakan, kedisiplinan, kompetitif, persahabatan, persaudaraan, prestasi dan target. Aspek lain yang dianggap spesifik berkaitan dengan Kalimantan adalah membaurnya masyarakarat melayu dan suku-suku lainnya sebagai warga asli Kaltim. Hutan dan sumber daya alamnya menjadi aset yang tak ternilai harganya.

SAMARINDA – Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 berlangsung meriah di Stadion Utama Kaltim, Palaran, Samarinda Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News