Gerindra Ajak Rakyat Boikot Pilpres 2019, Mbak Wiwiek Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, ajakan rakyat Indonesia memboikot pelaksanaan Pilpres 2019 seperti yang sebelumnya dikemukakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono, sangat tidak baik.
Menurut Siti, ajakan tersbeut bukan merupakan solusi ketika merasa ada hal yang kurang tepat dalam UU Pemilu, yang disahkan dalam rapat paripurna DPR, Kamis (22/7) kemarin.
"Boikot Pilpres 2019 bukanlah solusi. Untuk memperbaiki UU Pemilu perlu cara-cara yang sesuai mekanisme yang berlaku," ujar Siti kepada JPNN, Sabtu (22/7).
Menurut Mbak Wiwiek, panggilan akrab Siti, jika memang ada pihak yang tak setuju dengan penetapan syarat ambang batas pencalonan presiden, maka sebaiknya mengajukan pengujian undang-undang ke Mahkamah Konstitusi (MK) setelah nantinya UU Pemilu sah diundangkan.
"Saya kira langkah strategis yang perlu diambil adalah melakukan judicial review. Itu jalan legal yang bisa dipertanggungjawabkan," pungkas Siti.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengajak warga negara Indonesia memboikot pelaksanaan Pilpres 2019.
Ajakan dikemukakan karena menilai PT 20-25 persen bertujuan menjadikan Joko Widodo sebagai calon tunggal presiden pada Pilpres 2019 mendatang.(gir/jpnn)
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, ajakan rakyat Indonesia memboikot pelaksanaan Pilpres 2019 seperti
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Legislator Gerindra Ajak Masyarakat Pakai BBM Pertamina, Jamin Tidak Ada Oplosan
- Sambut Bulan Ramadan, Kader Partai Gerindra Jakarta Bagikan Ribuan Paket Beras Kepada Warga Kemayoran
- Buntut Pilkada Kukar Harus Diulang, Arief Puyuono Minta DKPP Pecat Seluruh Anggota KPU
- Pimpinan Komisi VI Pastikan Investasi Danantara Bisa Diaudit
- HUT ke-17 Gerindra, Surya Paloh Kasih Kado Berharga Buat Prabowo
- Hadiri HUT Ke-17 Partai Gerindra, Sultan: Suasananya Sejuk dan Penuh Kekeluargaan