Gerindra Anggap Hitungan Pemerintah Tak Masuk Logika
Rabu, 12 Juni 2013 – 22:44 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah tidak masuk akal. Sebab, di saat bersamaan alokasi anggaran untuk subsidi BBM justru meningkat. Fadli merincikan, dalam nota APBN Perubahan yang diserahkan pemerintah ke DPR terungkap pendapatan dari sektor pajak turun Rp 53,6 triliun. Namun di sisi lain, alokasi anggaran belanja naik Rp 39 triliun, sedangkan pos belanja lainnya naik Rp 53,6 triliun. "Akibatnya defisit melebar dari Rp 153,3 triliun menjadi Rp 233,5 triliun," kata Fadli.
"Mengapa harga BBM naik tapi subsidi BBM juga naik? Hal ini dapat dilihat dari beberapa anomali logika yang sangat mencolok," ujar Fadli di Jakarta, Rabu (12/6).
Rencananya, kata Fadli, harga premium akan mengalami kenaikan sebesar Rp 2000 dan solar Rp 1000. Namun demikian menurutnya, subsidi BBM juga naik dari Rp 194 triliun menjadi Rp 210 triliun. "Logikanya, harusnya alokasi subsidi BBM turun jika harga BBM naik," ucap dia.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah tidak masuk akal.
BERITA TERKAIT
- Innalillahi, Yusri Yunus, Jenderal Periang Tutup Usia
- Kemendagri Dorong Pemda Terapkan ETPD Guna Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
- Penyelesaian Hukum di Indonesia Harus Mengedepankan Restorative Justice
- KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani
- Gulkarmat Jakarta Barat Pastikan Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Dilanjutkan Besok
- Info Terkini dari Menteri KKP Soal Pagar Laut di Tangerang