Gerindra Bantah Langgar Jadwal Kampanye di GBK

jpnn.com - JAKARTA - Partai Gerindra membantah melanggar aturan jadwal kampanye yang dilaksanakan di Gelora Bung Karno (GBK), pada Minggu (23/3).
Ketua DPD DKI Jakarta, M Taufik mengklaim bahwa kampanye yang digelar partainya di GBK sudah sesuai dengan jadwal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ini jadwal kampanye jatahnya DKI. Jadwal kita. Tidak ada yang dilanggar," kata Taufik saat ditemui di depan GBK.
Taufik mengaku acara kampanye partainya itu terselenggara atas persetujuan KPU dan Bawaslu. Meski demikian, ia menyatakan itu kampanye nasional.
"Kita sudah komunikasi dengan KPU Provinsi DKI. Kenapa karena ini jadwal kampanye Gerindra di DKI. Bukan kampanye nasional. Tapi itu sudah di konsultasikan sejak awal. Hasil konsultasi enggak ada masalah," kata Taufik yang juga panitia kampanye.
Adapun, kader dan simpatisan yang hadir dari luar daerah Jakarta, Taufik mengatakan, hal itu untuk mendengarkan pidato kebangsaan dari Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto.
"Mereka datang untuk melihat dan mendengar pidato pak Parbowo. Kedatangan beliau untuk mensupport kita yang ada di DPD DKI termasuk para kader dan simpatisan. Kita target menang. Untuk DPRD Provinsi kita target 22 kursi, untuk DPR RI kita enam kursi," tandas Taufik.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang Partai Gerindra memobilisasi massa ke perayaan hari jadi partai ini di GBK, Jakarta Pusat, Minggu (23/3).
JAKARTA - Partai Gerindra membantah melanggar aturan jadwal kampanye yang dilaksanakan di Gelora Bung Karno (GBK), pada Minggu (23/3).
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Jawab Sanggah PPPK Tahap 2 Berlangsung, Panselda Harus Menyelamatkan Honorer TMS
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Akademisi Mendesak Supaya Dominus Litis jadi Bagian RUU KUHAP
- Iwakum Kecam Aksi Doxing terhadap Wartawan Seusai Demo Indonesia Gelap