Gerindra Bongkar Data Utang Indonesia
Utang Luar Negeri periode ini terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD 183,8 miliar dolar AS.
Kemudian, utang sektor swasta, termasuk di dalamnya BUMN sebesar USD 205,5 miliar.
"Pemerintah memperkirakan rasio utang meningkat signifikan dari 30,2 persen pada tahun 2019 menjadi 37,3 persen pada tahun 2020," tutur anggota Komisi XI DPR itu.
Sedangkan Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah hingga April 2020 mencapai Rp 5.172,48 triliun, setara dengan 31,78 persen terhadap PDB.
Laporan yang tercatat dalam APBN KiTa edisi Mei 2020 menjabarkan, total utang tersebut terdiri atas surat berharga negara (SBN) Rp 4.338,44 triliun dan pinjaman Rp 834,04 triliun.
Lebih detail lagi, total pemerintah dalam bentuk SBN yang mencapai Rp 4.338,44 triliun terdiri dari SBN rupiah Rp 3.112,15 triliun dan valuta asing (valas) Rp 1.226,29 triliun.
Adapun untuk pinjaman, terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 824,12 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp 9,92 triliun.
Khusus pinjaman luar negeri terdiri dari pinjaman bilateral Rp 333,00 triliun, multilateral Rp 448,45 triliun, dan commercial bank Rp 42,68 triliun.
Juru bicara Fraksi Gerindra DPR RI Soepriyatno membeberkan data utang Indonesia, di ruang sidang paripurna dewan, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/6).
- Sudaryono: Doa Bersama di Kampanye Akbar untuk Munajat Kemenangan Luthfi-Yasin
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Luthfi Sudah Jadi Anak Buah Prabowo, Sudaryono Ajak Warga Menangkan di Pilgub Jateng
- Deklarasikan Era Baru Partai Gerindra di Sragen, Sudaryono: Bersiaplah Jadi Pemenang!