Gerindra dan PKS Tak Peduli Kepentingan Warga Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Luky Sandra Amalia mengaku kecewa kepada Gerindra dan PKS yang terus berpolemik soal wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Padahal, persoalan yang dihadapi Pemprov DKI kini kian berat.
Menurut dia, polemik tersebut membuktikan bahwa kedua partai tak peduli dengan kepentingan warga ibu kota. "Parpol kembali meletakan semata kepentingan politik partai atau mengakomodasi masyarakat Jakarta, maunya apa. Perilaku politik seperti ini jelas tidak bagus karena merugikan publik, " ujarnya di Jakarta, Senin (29/10).
Luky merasa heran, kenapa sampai sekarang Prabowo Subianto selaku ketua umum Partai Gerindra belum memberikan instruksi mengenai pengganti Sandiaga. Di lain pihak, PKS tak mau kehilangan kesempatan mendudukkan orangnya sebagai wagub. Ketidaktegasan Prabowo membuat PKS terus bermain mata agar mendapat kursi Wagub.
Sebelumnya, Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai ada sandiwara politik dari PKS dan Gerindra. Jerry menduga, kedua partai akan terus bersandiwara hingga pilpres 2019 nanti. Tentu saja, warga Jakarta yang dirugikan.
"Seperti ada unsur kesengajaan atau sebuah sandiwara politik yang dimainkan sampai tahun depan. Saya curiga mereka menunggu hasil Pilpres baru diumumkan, siapa yang jadi wakil gubernur," kata dia.
Dia curiga, kalau pun kemudian koalisis Prabowo-Sandiaga kalah di Pilpres, maka Sandiaga akan kembali lagi menjadi wakil gubernur.
Menurut Jerry, jika skenario itu terjadi, sungguh tidak etis. Alhasil, sudah seharusnya Gerindra dan PKS segera menunjuk siapa pengganti Sandiaga. Pasalnya, Jakarta memerlukan perbaikan dan percepatan pelayanan publik.
"Kalau Sandiaga kalah bisa saja dia balik menjadi wagub DKI Jakarta. Sudah seharusnya dipercepat jangan tunggu sampai tahun depan," ujar dia.
Polemik wagub DKI antara Gerindra dan PKS membuktikan kedua partai hanya mementingkan diri masing-masing, dan bukan warga DKI
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Stasiun Kebasen Beroperasional Lagi untuk Angkutan Penumpang, Yanuar Arif: Alhamdulillah, Sejarah Terukir
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- PKS Dukung Usul Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, Ini Alasannya
- Dorong Kemajuan Industri Olahraga, LPDUK-Inaspro Teken MoU dan PKS Bersama Mitra