Gerindra Duetkan Luthfi-Taj Yasin di Jateng, Qodari: Maknanya KIM Ikut Putusan MK

Gerindra Duetkan Luthfi-Taj Yasin di Jateng, Qodari: Maknanya KIM Ikut Putusan MK
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Foto : Ricardo/JPNN.com

Sebab, pada hari ini untuk menggambarkan konstelasi politik di DPR, Gerindra menjadi representasi dari sikap politik presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai pimpinan di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Gerindra ini penting karena Pak Prabowo tokohnya, ketua umumnya, akan menjadi presiden dan menjadi pemimpin koalisi ke depan. Oleh karena itu, pengaruhnya di DPR soal konstelasi pembuatan undang-undang itu sangat besar,” ujar Qodari.

Selain itu, Qodari menilai meski ada putusan MK yang melonggarkan syarat kursi pencalonan kepala daerah, ia memprediksi tidak akan mempengaruhi konstelasi pertarungan Pilkada 2024.

Menurut dia, rivalitas kompetisi masih akan didominasi antara KIM melawan PDIP.

“Mengenai prospek ke depan, saya kira tidak berubah banyak ya, bahwa akan terjadi Koalisi Indonesia Maju melawan PDI Perjuangan,” ujar Qodari.

Khusus pilkada Jawa Tengah, Qodari mengaku sampai saat ini belum mengetahui secara pasti calon dari PDI Perjuangan karena belum diumumkan secara resmi.

"Tampaknya nanti akan masuk kepada pengumuman gelombang ketiga, kan PDI sudah membuat dua kali gelombang. Jadi, nanti ada gelombang ketiga atau gelombang terakhir,” ucapnya.

Qodari menilai di pilkada Jawa Tengah ini sangat menarik, tidak kalah panasnya dari DKI Jakarta.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari merespons keputusan Partai Gerindra yang mengusung Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen sebagai cagub & cawagub Jateng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News