Gerindra-Hanura Investigasi Pemilu
Senin, 13 April 2009 – 16:24 WIB
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sepakat untuk bekerjasama untuk melakukan investigasi kecurangan Pemilu. Kesepakatan itu dicapai setelah Ketua Umum Hanura, Wiranto dan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto bertemu di DPP Hanura,Senin (13/4) siang. "Kami sepakat melanjutkan investigasi bersama, bahkan kita sepakat mendirikan sekretariat bersama bersama 23 partai lainnya. Kami tidak ragu-ragu melakukan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini. Kami ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi," ujar Wiranto kepada wartawan usai bertemu Prabowo. Selain itu, lanjut Prabowo, harus ada perubahan yang lebih baik dalam penyelenggaraan Pilpres. "Kita harus lakukan perubahan, kalau tidak pilpres akan percuma dilakukan karena hanya sandiwara saja. Yang penting kita lakukan agenda perubahan," tandasnya. Disebutkannya, lebih dari 45 persen warga negara yang memiliki hak pilih tidak bisa memilih. "Anda tahu ini adalah penyelenggaraan pemilu yang paling jelek selama sejarah republik, saya sebagai warganegara merasa malu. Secara pribadi saya nilai ada upaya sistematis, bagaimana mungkin orang mati, anak kecil bisa masuk DPT," tandasnya.
Wiranto yang dalam kesempatan itu juga didampingi Prabowo menambahkan, soal detail sekretariat bersama akan ditindaklanjuti oleh lembaga hukum yang akan ditunjuk. "Yang pasti kami tidak ingin demokrasi menjadi mati," tandas mantang Panglima ABRI ini. Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan era Presiden Abdurrahman Wahid itu juga mengungkapkan, baik dirinya maupun Prabowo merasa perlu menyikapi pelaksanaan Pemilu yang kacau.
Baca Juga:
"Kita menyikapi pelaksanaan pemilu dimana ada yang tidak beres dan banyak laporan masyarakat, bahwa telah terjadi kerancuan pelaksanaan pemilu di setiap daerah," tandasnya. Serupa dengan pernyataan Wiranto, Prabowo juga mengungkapkan bahwa terdapat persamaan pandangan antara dirinya dengan mantan seniornya di TNI itu. "Kami prihatin atas berbagai praktek-praktek yang tidak sesuai dengan kaidah demokrasi," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sepakat untuk bekerjasama untuk melakukan investigasi kecurangan
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret