Gerindra Kecewa pada Polisi

jpnn.com, SURABAYA - Masalah uang masih menjadi salah satu unsur penting dalam demokrasi di Indonesia.
Akibatnya, sering terjadi kerancuan antara money politics dan biaya demokrasi. Setidaknya hal itu terjadi di Surabaya.
BACA JUGA : Penemuan Koran Kampanye Terselubung, Ada Nama Caleg Gerindra
Berawal dari patroli lalu lintas, jajaran Polrestabes Surabaya melihat sebuah mobil yang melaju berlawanan arah di kawasan Gayungsari. Melihat adanya pelanggaran, polisi kemudian menghentikannya.
''Ternyata di dalam mobil tersebut terdapat uang Rp 355 juta,'' ucap seorang petugas yang ikut menangani kasus itu.
BACA JUGA : Bawaslu Usut Kasus Amplop Anak Buah Taufik Gerindra
Kecurigaan polisi langsung meningkat. Apalagi, dua orang di dalam mobil tersebut merupakan petugas Partai Gerindra. Waktu pengiriman menunjukkan pukul 03.00 ketika itu.
''Apalagi ini masih dalam masa sensitif pemilu,'' ucapnya. Petugas kemudian langsung membawanya ke Bawaslu Surabaya.
Gerindra kecewa sering terjadi kerancuan antara money politics dan biaya demokrasi
- Pimpinan Komisi VI Pastikan Investasi Danantara Bisa Diaudit
- HUT ke-17 Gerindra, Surya Paloh Kasih Kado Berharga Buat Prabowo
- Hadiri HUT Ke-17 Partai Gerindra, Sultan: Suasananya Sejuk dan Penuh Kekeluargaan
- Menantu Jokowi Jadi Kader Gerindra, Baru Menerima KTA Saat Perayaan HUT ke-17
- Agustiar Sabran Memastikan Kalteng Dukung Asta Cita Presiden Prabowo
- Saleh: PAN Mendukung Pencalonan Prabowo di Pilpres 2029