Gerindra Mampu Sejajarkan Prabowo dengan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Saling sindir antara PDIP dan Gerindra dinilai wajar. Hal tersebut menandakan demokrasi di Indonesia semakin mapan.
Demikian disampaikan pengamat politik Yunarto Wijaya kepada wartawan di Warung Komando, Jakarta, Rabu (2/4)
"Ketika diisi oleh negative campaign, ada interaksi antar aktor. Sama dengan Amerika Serikat, kampanye selalu penuh sindiran. Kegagalan seorang kandidat capres yang pernah menjabat senator atau gubernur malah dibeberkan," tegas Toto, begitu dia sering disapa.
Menurut Toto perang sindiran tersebut bisa menimbulkan keuntungan dan kerugian buat Gerindra. Dari segi keuntungan menurut Toto, perang sindiran tersebut menjadi semacam diversifikasi isu pencapresan Joko Widodo. Gerindra sengaja menghembuskan sindiran-sindiran untuk membuat posisi PDIP dan Gerindra sejajar.
"Sekarang kan terlihat, publik akhirnya melihat pilpres hanya ada dua pertarungan, Jokowi dan Prabowo. Dalam hal ini Gerindra sudah berhasil buat Prabowo dan Jokowi sejajar," pungkas Toto.
Tapi sindiran ini juga bisa menjadi bumerang buat Gerindra. Menurut Toto dengan menyerang pribadi Jokowi, nantinya rakyat akan melihat Jokowi terzolimi. "Tren politik kita, kalau ada orang yang seakan-akan sedang dizolimi justru simpati yang muncul. Makanya sindiran jangan terlalu membabi-buta," demikian Toto. (rmo/jpnn)
JAKARTA - Saling sindir antara PDIP dan Gerindra dinilai wajar. Hal tersebut menandakan demokrasi di Indonesia semakin mapan. Demikian disampaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Perdana Praperadilan Tom Lembong Digelar Hari Ini di PN Jaksel
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 18 November, Hujan Ringan hingga Sedang di Mayoritas Wilayah Indonesia
- Berita Duka, Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- TNI AL Gelar Bakti Sosial untuk Korban Terdampak Erupsi Gunung Lebotobi Laki-laki di Flores Timur
- Musim Hujan, Tetapi Kualitas Udara Jakarta Masih 20 Besar Terburuk di Dunia
- Cuaca Jakarta Hari Ini, Hujan pada Senin Malam