Gerindra Menyodok ke Lima Besar
Sabtu, 04 April 2009 – 17:20 WIB
Sedangkan untuk Demokrat, Gerindra dan PKS justru mengalami peningkatan pesat. Menurut Toto, ada beberapa faktor yang menyebabkan naiknya dukungan publik terhadap Gerindra, Demokrat, maupun PKS. Antara lain: figur, platform dan iklan yang kuat. “Gerindra membombardir dengan iklan yang luar biasa, sehingga platform mereka masuk ke ruang publik. Selain itu, partai tersebut memiliki figur yang menjanjikan,” ujarnya.
Baca Juga:
Gerindra, lanjut Toto, juga masuk dalam tiga partai yang paling banyak dipilih kaum muda. Sebanyak 34,6% kaum muda berusia 17–27 tahun memilih partai bernomor lima tersebut. Sementara pemilih yang berusia 28-38 tahun sebanyak 34,6%.. Dua partai lain yang banyak mendapat sokongan kaum muda adalah Demokrat dan PKS.
Sedangkan PDI Perjuangan dan Golkar, tambah Direktur Eksekutif SSS tersebut, selain tidak menawarkan tokoh yang menjanjikan juga karena menerapkan cara-cara lama dalam upaya merebut simpati publik. “Dilihat dari sisi platform, PDI-P dan Golkar juga terlihat kurang jelas dan kurang menarik, karena sekedar merespon kebijakan Presiden saat ini," urainya.
Dari survei SSS itu, Geridnra ternyata juga digandrungi kawula muda. Karena alasan perspektif kejelasan visi, Partai Gerindra menempati urutan teratas (21,9%), disusul Partai Demokrat (20%) dan PDI Perjuangan (11,6%). Sementara Partai Golkar hanya menduduki peringkat ke-empat dengan 11,1%.
JAKARTA - Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) merilis hasil survei terbaru tentang kecenderungan pemilih pada Pemilu legislatif 2009. Hasilnya, hanya
BERITA TERKAIT
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Fisip UPNVJ Bahas Masa Depan Jakarta setelah Ibu Kota Pindah
- Jeffry Rahawarin-Abdul Keliobas Disebut Pemimpin Baik untuk Maluku Rumah Besar yang Sejahtera
- Apel Siaga Patroli Pengawasan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024 Digelar di Rohil
- ASN Kota Bogor Diingatkan Jaga Netralitas Menjelang Pilkada
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing