Gerindra Minta Impor Beras Dihentikan
Selasa, 08 Januari 2013 – 10:21 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon mengatakan, sebagai negara agraris, Indonesia harus menghentikan impor beras. Hal itu dikatakan Fadli menanggapi pernyataan Direktur Utara Perusahaan Badan Umum Logistik (Perum Bulog) Sutarto Alimoeso yang berencana melakukan impor beras di 2013 sebesar 670 ribu ton. Sementara realisasi impor tahun lalu hampir menembus dua juta ton. "Kalau sudah surplus, buat apa impor beras lagi? Ini merugikan petani yang telah kerja keras dalam proses produksi," tambah Fadli.
"Kebijakan impor harus dicegah. Indonesia sebagai negara agraris tak perlu impor. Ada kontradiksi dari data pemerintah sendiri," kata Fadli, Selasa (8/1).
Baca Juga:
Ia menambahkan dengan perencanaan peningkatan target 10 juta ton pertahun, seharusnya tak perlu lagi impor beras. Bahkan Kementerian Pertanian sendiri menyatakan produksi beras meningkat menjadi sebanyak 39 juta ton dengan total konsumsi 34-35 juta ton. "Berarti masih ada surplus 5 juta ton," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia 2010-2015 itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon mengatakan, sebagai negara agraris, Indonesia harus menghentikan impor
BERITA TERKAIT
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Fasilitas PLB kepada PT Sanyo Trading Indonesia
- Pertama di Indonesia, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi SAF Tersertifikasi
- Kawasan Gading Serpong Punya Akses Baru Menuju BSD City
- Harga Emas Antam Hari Ini 10 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram
- Ini Kriteria Pelaku UMKM yang Utangnya Bisa Dihapus Pemerintah
- Tangerang Raya Area Strategis Investasi, LPKR Perluas Portofolio Produk Baru