Gerindra Nilai Morotarium Iklan Politik Berlebihan
jpnn.com - JAKARTA - Partai Gerindra memprotes diberlakukannya moratorium terhadap iklan politik di media massa. Kebijakan dibuat oleh Komisi I DPR dan gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye itu dianggap berlebihan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon megatakan, kebijakan ini tidak hanya merugikan partai politik, tapi juga pemilih. Pasalnya, akses mereka terhadap informasi tentang partai akan semakin sempit.
"Masyarakat perlu mengenal dengan baik partai-partai politik peserta pemilu dan juga calon legislatif," kata Fadli dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (27/2).
Iklan melalui media massa, menurut Fadli, adalah cara paling efisien untuk mensosialisasikan gagasan-gagasan partai. Jika hal tersebut dibatasi, potensi apatisme masyarakat terhadap politik akan semakin tinggi.
Meski begitu, lanjutnya, Gerindra tetap akan mematuhi peraturan tersebut. Disampaikannya, moratorium ini mendorong Gerindra untuk lebih kreatif dalam bersosialisasi kepada masyarakat.
“Para caleg harus lebih kreatif dalam melakukan sosialisasi, penggunaan media sosial dapat dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi secara lebih luas dan efektif. Tentu saja komunikasi dengan masyarakat secara langsung harus dilakukan," tandasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Partai Gerindra memprotes diberlakukannya moratorium terhadap iklan politik di media massa. Kebijakan dibuat oleh Komisi I DPR dan gugus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ateng Sutisna Minta KPK & Ombudsman Usut Sertifikat Area Pagar Laut
- Mensos Gus Ipul Nilai Kakek Prabowo Sangat Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
- Nusaibah Jazuli Menyerahkan Gaji sebagai Anggota DPRD Tangsel untuk Masyarakat
- Baznas Bazis DKI Jakarta Gelar Masjid Award 2025, Hadiah Total Rp 300 Juta
- Ilham Habibie Kukuhkan Wiza Hidayat Sebagai Ketua BK Teknik Industri PII
- IPW Laporkan Penyidik Polres Kutai Barat ke Propam Mabes Polri, Begini Alasannya