Gerindra: Pemerintah Harus Berterima Kasih kepada Oposisi
jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fary Djemi Francis sependapat dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X bahwa saat ini demokrasi di tanah air sedang menghadapi berbagai ujian.
"Kami dari Fraksi Gerindra bersepakat dengan Sultan bahwa saat ini demokrasi di tanah air sedang menghadapi berbagai ujian, karena itu dibutuhkan sikap kedewasaan dalam menyikapi perbedaan," kata Fary Djemi dalam seminar seminar kebangsaan MPR bersama koordinatoriat wartawan parlemen di Yogyakarta, Jumat (19/10) malam.
Fary mengatakan bahwa demokrasi adalah cara paling tepat dalam menjalankan roda bernegara. Kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat. Ironisnya, kata dia, kadang demokrasi saat ini malah melahirkan beragam persoalan. Seperti konflik horizontal, kampanye SARA, berita hoaks, fitnah, money politic, dugaan keberpihakan penyelenggara dan lain sebagainya.
Menurutnya, perbedaan dan perdebatan adalah hal biasa dalam demokrasi. Dia mengatakan bangsa Indonesia pun bisa besar karena perdebatan panjang para founding father. "Namun, perdebatan itu dilakukan bukan untuk menghancurkan, tetapi dengan semangat saling menguatkan," kata Fary.
Karena itu, lanjut Fary, pemerintah seharusnya berterima kasih kepada oposisi. Sebab, ujar dia, di saat pemerintah salah jalan, pihak oposisilah yang meluruskan. "Jangan anggap oposisi sebagai musuh berkompetisi, tetapi jadikan oposisi sebagai teman berdemokrasi," ungkap Fary.
Dia menjelaskan negara Timur Tengah yang memiliki suku dan budaya nyaris sama, kerap terlibat pertikaian dalam perbedaan. Sementara di Indonesia yang memiliki suku dan budaya bermacam-macam tetap bisa bersama-sama tanpa perpecahan. "Inilah potret salah satu hikmah perbedaan," tuntas ketua Komisi V DPR itu. (boy/jpnn)
Jangan anggap oposisi sebagai musuh berkompetisi, tetapi jadikan oposisi sebagai teman berdemokrasi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Sudaryono: Doa Bersama di Kampanye Akbar untuk Munajat Kemenangan Luthfi-Yasin
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Luthfi Sudah Jadi Anak Buah Prabowo, Sudaryono Ajak Warga Menangkan di Pilgub Jateng