Gerindra: Pernyataan Jokowi Menjadi Warning Keras
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai pernyataan Presiden Jokowi ihwal hukuman mati bisa diterapkan untuk koruptor kalau masyarakat berkehendak, merupakan sebuah peringatan keras.
"Apa yang disampaikan Pak Jokowi pada Hari Antikorupsi kemarin merupakan warning bagi kita semua bahwa kita ke depan, baik eksekutif maupun legislatif, untuk terus tata keuangannya tertib dan baik," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/12).
Menurut Dasco, warning keras itu merupakan suatu sinyal bahwa presiden tidak akan pandang bulu. Dia menyatakan bahwa hal itu juga merupakan sinyal presiden akan tegas memberantas korupsi.
"Itu kami apresiasi, walaupun mungkin untuk hukuman mati perlu kemudian ditimbang tingkat kesalahannya, seberapa berat yang dilakukan," kata Wakil Ketua DPR itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi saat menghadiri pentas drama "Prestasi Tanpa Korupsi" di SMK 57, Jakarta, Selasa (10/12), menyatakan hukuman mati bagi koruptor bisa diterapkan kalau masyarakat menginginkan.
Menurut Jokowi, aturan itu bisa saja dimasukkan dalam revisi Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (boy/jpnn)
Sufmi Dasco Ahmad menilai pernyataan Presiden Jokowi ihwal hukuman mati bisa diterapkan untuk koruptor kalau masyarakat berkehendak, merupakan sebuah peringatan keras.
Redaktur & Reporter : Boy
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Ini Isi Pertemuan Tertutup Ahmad Luthfi dengan Prabowo dan Jokowi
- Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas Pilgub Jateng yang Tempatkan Andika Unggul
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya