Gerindra: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dalam RAPBN 2021 Dapat Jadi Bumerang
Senin, 15 Juni 2020 – 22:11 WIB

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra Heri Gunawan. Foto: Biro Pemberitaan DPR
jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Gerindra DPR RI menilai angka pertumbuhan ekonomi (PE) yang diproyeksikan di RAPBN 2021 sebagaimana disampaikan pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada rapat paripurna DPR RI, 12 Mei 2020 terkesan dipaksakan.
Kemudian, harga minyak mentah Indonesia 40 - 50 dolar AS per barel; Lifting minyak bumi 677.000 - 737.000 barrel per hari; dan Lifting gas bumi 1.085.000 - 1.173.000 barrel setara minyak per hari.
"Pemerintah terkesan memaksakan pertumbuhan ekonomi harus di atas lima persen. Hal tersebut bisa menjadi bumerang bagi pemerintah karena selama lima tahun periode pertama pemerintahan Jokowi dan tidak ada Pandemi Covid-19, target pertumbuhan ekonomi selalu meleset," ucap Heri Gunawan.
Hal itu disampaikan Heri usai rapat paripurna DPR dengan agenda mendengarkan pandangan fraksi-fraksi terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal TA 2021, yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/6).
Hergun -sapaan Heri Gunawan beralasan bahwa pada APBN-P 2015 PE diproyeksikan 5,7% namun realisasinya hanya 4,79%, meleset jauh.
Demikian juga pada APBN-P 2016 proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% hanya terealisasi 5,02%. Begitu juga pada APBNP 2017, APBN 2018 dan APBN 2019.
"Pada APBN 2019 target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% namun realisasinya masih saja meleset dan hanya tercapai 5,02%," tukas wakil ketua Fraksi Gerindra DPR itu.
Angka pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan di RAPBN 2021 sebagaimana disampaikan pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada rapat paripurna DPR RI, 12 Mei 2020 terkesan dipaksakan.
BERITA TERKAIT
- DPR Sebut Ada Dugaan Pemalsuan Putusan dalam Perkara Alex Denni
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- Legislator PKS Sebut Hak Pekerja PT Sritex Bisa Segera Dipenuhi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN
- Netty Prasetiyani DPR Ingatkan Pentingnya Ketahanan Keluarga Dalam Mencapai Indonesia Emas 2045
- Penghentian Sepihak Pendamping Desa, Wakil Ketua Komisi V DPR: Jangan Karena Like and Dislike