Gerindra Sindir Keraguan SBY
Jumat, 11 Maret 2011 – 07:42 WIB

Gerindra Sindir Keraguan SBY
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, "turbulensi politik" selama dua pekan terakhir sebenarnya merugikan pemerintah. "Mestinya sejak awal presiden menjelaskan langsung keinginannya. Bagaimanapun, itu masalah rumah tangga koalisi sendiri. Tidak perlu dibuat on public," katanya di Jakarta, Kamis (10/3). Dia menuturkan, pascasidang paripurna yang "mengandaskan" usul hak angket, memang ada utusan langsung dari Presiden SBY yang bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Utusan tersebut mengajak Gerindra untuk memperkuat koalisi dengan menempatkan kadernya di kabinet. "Gerindra tidak pada posisi proaktif. Bahkan, ketika diajak itu, kami mengajukan persyaratan," ungkap Fadli.
Walaupun utusan SBY pernah mengajak bergabung di koalisi, Fadli menegaskan, Gerindra sama sekali tidak merasa tertipu. Menurut dia, partainya tidak pernah meminta atau berharap ditarik ke kabinet. Apalagi, menyodorkan nama-nama kandidat menteri kepada SBY.
Sikap menolak usul hak angket mafia pajak, tegas Fadli, murni lahir dari pemikiran Gerindra. "Sebetulnya yang sangat memerlukan reshuffle itu siapa sih, tentunya kan presiden. Kami ini pada posisi pihak yang diajak," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, "turbulensi politik" selama dua pekan terakhir sebenarnya merugikan pemerintah.
BERITA TERKAIT
- Bawaslu Banggai Dalami Dugaan Pelanggaran Pemilu di Lokasi PSU
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Konflik Tuntas, Gubernur Meki Nawipa Bakal Temui Masyarakat Puncak Jaya
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia