Gerindra Sudah Coret Daming
Selasa, 15 Januari 2013 – 18:53 WIB
"Daming Sunusi tak patut menjadi penegak hukum, apalagi menjadi hakim agung. Ucapannya adalah cerminan bias gender dan insensitif," kata Fadli.
Ia menegaskan, Daming Sanusi harus minta maaf pada masyarakat, karena ungkapannya melukai publik. "Terlebih ketika ungkapan itu disampaikan dalam forum resmi dan terhormat," papar Fadli.
Dia menilai penegak hukum harus jadi pionir gerakan penentangan terhadap tindakan pemerkosaan seperti di India. Pascakejadian gang rape 16 Desember lalu, semua elemen di India bergerak menentang pemerkosaan.
Politisi parlemen hingga pemerintah India sampai turun tangan langsung mengantar dan menjemput korban perkosaan ke rumah sakit di Singapura. "Ini contoh yang patut ditiru oleh para penegak hukum dan pemerintah kita. Bukan malah mengolok-olok isu perkosaan menjadi sebuah candaan," kata Fadli.
JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon menilai pernyataan calon hakim agung Daming Sunusi memalukan.
BERITA TERKAIT
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living