Gerindra Sudah Salip Golkar, Imbas Kasus Setnov?
jpnn.com, JAKARTA - Poltracking Indonesia merilis hasil surveinya tentang elektabilitas partai politik yang akan bertarung di Pemilu 2019. Dari hasil survei yang digelar pada 8-15 November 2017 itu, PDIP masih berada di posisi teratas dengan elektabilitas tertinggi.
Direktur Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, elektabilitas PDIP berdasar survei terhadap 2.400 responden mencapai 23,4 persen. Namun, yang menarik adalah posisi Partai Gerindra yang menggeser Golkar.
Elektabilitas Gerindra telah menyalip Golkar yang menjadi runner up peraih suara terbanyak Pemilu Legislatif 2014. Saat ini, partai pimpinan Prabowo Subianto itu memiliki elektabilitas 13,6 persen, sedangkan Golkar anjlok ke angka 10,9 persen.
Di posisi keempat ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dengan elektabilitas 5,1 persen, partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu mampu menggeser posisi Partai Demokrat (PD) yang memiliki tingkat keterpilihan 4,2 persen.
Di bawah PD ada Partai NasDem dengan elektabilitas 3,0 persen, diikuti Partai Keadilan Sejahtera (2,6 persen), PAN (2,1 persen), PPP (2,1 persen), Perindo (1,3 persen), Hanura (0,7 persen), PSI (0,7 persen) dan PBB (0,2 persen).
Naiknya posisi Gerindra menggeser Golkar pun memunculkan spekulasi bahwa partai pimpinan Prabowo Subianto itu memperoleh keuntungan elektoral dari kasus Setya Novanto. Sebab, ketua umum Golkar itu kini menjadi tahanan KPK terkait kasus korupsi e-KTP.
Namun, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis spekulasi itu. Muzani beralasan survei Poltrackin dilakukan saat Novanto belum menjadi tahanan KPK.
“Tidak relevan jika dikaitkan masalah yang menimpa Golkar kemudian menjadi kepercayaan yang kemudian berlimpah (suara) ke Gerindra,” kata Muzani di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (26/11).
Poltracking Indonesia merilis hasil surveinya tentang elektabilitas partai yang akan bertarung di Pemilu 2019. Hasilnya, ada perubahan pada peringkat partai.
- Mengapa Surya Paloh Tak Hadir di Pertemuan Ketum Parpol Koalisi Pemerintahan Prabowo?
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP