Gerindra tak Lantas Panen Simpati Umat Islam
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Sarwi Chaniago, menilai ada dua motif dari Partai Gerindra menolak Perppu Ormas disahkan menjadi undang-undang.
Pertama, kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu, motifnya bisa murni karena subtansi undang-undang yang cacat bawaan dan tidak demokratis.
Kedua, kata dia, motif politik sudah pasti. Sebab, lanjut Pangi, Gerindra optimistis bisa mengambil segmen ceruk pemilih muslim. Karena terbitnya Perppu Ormas terkait dengan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Karena itu (berupaya menunjukkan, red) keberpihakan dan menarik simpati umat Islam terkait sikap Gerindra yang menolak RUU Ormas menjadi UU Ormas,” kata Pangi menjawab JPNN, Kamis (25/10).
Namun, Pangi meragukan Gerindra akan mampu meraup suara pemilih dari kalangan umat Islam dengan sikapnya menolak Perppu Ormas. “Apakah optimal Gerindra bisa mendulang insentif electoral?” tegasnya.
Pangi berpendapat, belum ada jaminan juga partai yang menolak UU Ormas, termasuk juga PKS dan PAN, akan mendulang voter dari segmen ceruk potensial pemilih umat Islam.
“Perlu diuji dan dibuktikan, semua masih dinamis,” kata Pangi.
Menurut dia, tidak semua menganggap menolak UU Ormas adalah kebijakan populis. Ada juga sebagian pemilih umat Islam yang mendukung UU Ormas. “Pemilih umat Islam juga belum solid, artinya beragam,” paparnya.
Namun, Pangi meragukan Gerindra akan mampu meraup suara pemilih dari kalangan umat Islam dengan sikapnya menolak Perppu Ormas.
- Tidar Sukses Gelar Pra-Kongres IV, Ini Beragam Kegiatannya
- Puan Yakin Megawati dan Prabowo Berkeinginan Bertemu Secepatnya
- Analisis Pengamat soal Pertemuan Megawati-Prabowo, Silakan Disimak
- Perayaan Natal Tahun 2024 Bareng Gerindra Doakan Pemerintahan Prabowo
- Hasto Ungkap Perkembangan Terbaru Soal Kabar Pertemuan Megawati-Prabowo
- Peran Politik Muzani Gerindra Sebagai Perantara Komunikasi Prabowo-Megawati