Gerindra Tuding Ahok Umbar Klaim Tanpa Dasar
jpnn.com - jpnn.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani menilai pernyataan Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut 60 persen orang Jakarta tidak suka Anies Baswedan sama sekali tidak berdasar.
Muzani justru heran dengan Gubernur DKI yang beken dipanggil dengan nama Ahok itu sehingga bisa menyebut 60 persen warga ibu kota tak menyukai Aines.
"Saya tidak tahu Ahok ngomong itu atas dasar apa. Saya kira saya tidak ada komentar," kata Muzani menjawab di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2).
Menurutnya, Ahok mengumbar pernyataan itu tanpa disertai data. Karenanya, Muzani menegaskan bahwa tudingan Ahok itu tak perlu dikomentari.
"Buat saya itu omongan tidak guna, tidak ada unsur yang bisa membuktikan itu," kata.
Anggota Komisi I DPR itu bahkan mengklaim Anies Baswedan yang didukung Gerindra pada pilkada DKI bisa meraih suara pemilih hingga sekitar 40 persen pada putaran pertama. Sedangkan Ahok sebagai petahana yang sudah pontang-panting cuma meraih sekitar 43 persen.
Sedangkan berdasar komposisi kepemilikan kursi partai pengusung di DPRD DKI juga beda jauh. Partai pendukung Ahok yang terdiri dari PDIP, Hanura, NasDem dan Golkar memiliki kursi lebih banyak ketimbang koalisi Gerindra dan PKS yang mengusung Anies.
"Kalau Anies kan cuma 24 (kursi, red). Jadi menurut saya, tidak produktif saya mengomentari yang begini-begini," kata Muzani.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani menilai pernyataan Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk