Gerombolan Bersenjata Teror Warga
Beraksi Malam Hari, Mengobrak-abrik Rumah Korban
jpnn.com - PATUK - Ketenangan warga Kecamatan Patuk sepekan terakhir terusik. Menyusul munculnya gerombolan orang bersenjata yang meneror warga. Dalam aksinya, pelaku mengobrak-abrik rumah warga dan sengaja menampakkan diri dengan menenteng senjata tajam.
Informasi yang dihimpun Radar Jogja, kasus munculnya sekelompok orang penebar teror terjadi di sebagian wilayah kecamatan setempat. Modusnya, pelaku beraksi pada malam hari dan berusaha mengambil barang berharga milik warga.
Kabar terbaru, Senin (19/8), rumah salah seorang warga Putat, Patuk, Muji diacak-acak gerombolan tersebut. Ketika itu, korban tengan salat maghrib. Meski tidak ada barang berharga yang hilang, rumah Muji berantakan.
Kejadian mencekam juga terjadi di Padukuhan Kepil, Putat, Patuk. Tapi kali ini, gerombolan itu belum sempat beraksi dan lebih dulu kepergok warga. Kalah jumlah, pelaku tunggang langgang saat dikejar puluhan warga dan menghilang di kegelapan.
Di Desa Nglanggeran terjadi hal yang serupa. Sekelompok orang dengan ciri fisik tinggi berjaket menampakkan diri. Ujung-ujungnya juga sama, ketika warga keluar dan melakukan pengejaran mendadak mereka menghilang. "Sekarang kami menggencarkan ronda malam. Semalam suntuk tidak bisa tidur gara-gara diteror orang tak dikenal," kata Dukuh Kepil Mardi.
Dia menjelaskan, bahwa untuk menangkap pelaku aksi teror, antar padukuhan saling berkoordinasi. Melalui telepon, jika di satu wilayah muncul peneror maka daerah yang lain dihubungi dan ikut bersiaga.
Keresahan warga itu direspon Kapolres Gunung Kidul AKBP Faried Zulkarnaen. Bersama anggota Polsek Patuk, dia ikut melakukan patroli malam menggunakan senjata laras panjang. "Kami minta warga tenang. Ronda malam tolong ditingkatkan. Jangan hanya berkonsentrasi di pos jaga, tapi harus keliling ke rumah," ujarnya. (gun/iwa/ty/mas)
PATUK - Ketenangan warga Kecamatan Patuk sepekan terakhir terusik. Menyusul munculnya gerombolan orang bersenjata yang meneror warga. Dalam aksinya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun