Geruduk Kemenkumham, PPP Djan Faridz Tuding Menteri Yasonna Usik Umat Islam

jpnn.com - JAKARTA -- Ratusan kader Partai Persatuan Pembangunan kubu Ketua Umum Djan Faridz mendemo Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rabu (23/12). Mereka menuntut Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly segera mengeluarkan Surat Keputusan pengesahan PPP di bawah kepemimpinan Faridz.
Ketua DPP PPP Ahmad Ghazali Harahap mengatakan bahwa Menkumham menjadi penyebab kegaduhan partai berlambang Kabah itu. Hal itu karena pengesahan PPP sudah memiliki kekuatan hukum tetap dari Mahkamah Agung, namun Menkumham tak kunjung mengeluarkan SK. Karenanya, PPP menjadi pecah alias tak solid.
"Jika SK tersebut tidak dikeluarkan, maka kami akan menduduki kantor Kemenkuham," kata Ghazali di depan markas Yasonna, Rabu (23/12).
Ghazali mengatakan perbuatan Yasonna yang tidak segera mengeluarkan pengesahan PPP itu karena ingin melemahkan, mengadu domba dan memecah belah partainya.
Dia menyebutkan perbuatan Yasonna itu telah memainkan hukum. Menurutnya, perbuatan itu tak hanya mengusik PPP tapi juga umat Islam.
"Kami minta Yasonna Laoly untuk menghentikan cara-caranya ini. Saat ini umat islam sudah tidak percaya janji palsu sang menteri. Kami siap melakukan perlawanan." kata Ghazali.
Beberapa di antara demonstran ini terlihat membawa poster bergambar Menteri Yasonna. Namun sangat disayangkan ada beberapa poster yang mencantumkan tudingan bernada SARA. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Ratusan kader Partai Persatuan Pembangunan kubu Ketua Umum Djan Faridz mendemo Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rabu (23/12).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- Paula Verhoeven Bakal Ajukan Banding? Kuasa Hukum Bilang Begini
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus