Geruduk Rumah Bupati, Para Guru Menangis
Dalam aksi tersebut massa membentangkan sejumlah poster tuntutan, sindiran, dan keluh kesah mereka selama menjadi guru tidak tetap, dengan insentif yang sangat minim.
"Insentif kami sekitar Rp 150 ribu per bulan," ujar Muhamad Yenri Suriyanto, koordinator aksi damai.
Massa yang bersikeras menemui bupati, akhirnya ditemui Wakil Bupati Tulugagung, Maryoto Bhirowo.
Di hadapan massa aksi, Maryoto menandatangani komitmen yang akan disampaikan pada bupati selaku pembuat kebijakan.
Maryoto memastikan intensif yang diterima GTT akan naik,yang besarannya akan disesuaikan dengan kemampuan APBD Kabupaten Tulungagung.
Keberadaan GTT di Kabupaten Tulungagung, memang menjadi persoalan tersendiri
Jumlah sekitar 3 ribu orang. Tenaga GTT memang dibutuhkan untuk menjalankan roda penggerak dunia pendidikan yang kekurangan tenaga guru berstatus PNS.
Namun, secara hukum hal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang nomor 48 tahun 2015 tentang larangan perekrutan tenaga honorer.
Ratusan orang dari kalangan Guru Tidak Tetap (GTT) sekolah dasar yang mengatasnamakan Kesatuan Aksi Sukarelawan Pendidikan Tulungagung menggelar
- 4.376 PTT dan GTT di Gorontalo Dapat Jaminan Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan
- Siapa Penentu Pengganti Calon PPPK Mengundurkan Diri & TMS? Oh Ternyata
- PPPK 2022: Ketua Forum GTT Meneteskan Air Mata, Merasa Tak Berdaya
- Kemenag Kebumen Mendukung Perjuangan Guru Agama Mendapatkan Formasi PPPK dan CPNS
- Pimpinan Honorer: Imbas Seleksi PPPK 2021 Muncul Kepsek Main Pecat, Sungguh Teganya
- Biar Tidak Ribet, Angkat GTT dan PTT jadi PNS Lewat Keppres