Geser Pintu Perdagangan ke Indonesia Timur
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo terus memacu pembangunan infrastruktur di sektor perhubungan. Salah satu tujuannya adalah mengatasi ketertinggalan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di timur Indonesia.
Untuk membahas hal tersebut, Rabu (19/4), Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menggelar diskusi dengan awak media Jawa Pos Group di Gedung Graha Pena Jakarta.
Selain Teten dan Jonan, salah satu yang hadir adalah Direktur Operasional PT Pelni (Persero) Harry Budiharto dan perwakilan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat juga turut hadir dalam diskusi tersebut.
Salah satu yang disorot Teten adalah selama ini mayoritas perdagangan, baik ekspor maupun impor selalu menggunakan pintu di barat Indonesia. Seperti Jawa dan Sumatera.
Nah, kata dia, pemerintahan Joko Widodo ini bertekat untuk menggeser pintu perdagangan. “Yang jelas, kami akan menggeser pintu itu ke Indonesia timur,” kata Teten.
Menurutnya, selama ini upaya untuk kawasan timur sebagai pintu masuk perdagangan belum menunjukkan hasil. Sebab, syarat untuk mencapat target itu belum dikembangkan.
Antara lain, pelabuhan yang siap untuk menampung kapal-kapal pengangkut, kapal yang melayani trayek secara reguler, serta infrastruktur pendukung lainnya. "Di sinilah peran strategis tol laut sebagai pilar transportasi," ujar Teten. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru