Getol Kampanye Revolusi Orange Dikira Incar Jabatan
Kamis, 27 Juni 2013 – 07:19 WIB
Ajakan IPB itu mendapat sambutan positif PTPN. Perusahaan pelat merah tersebut bersedia menyiapkan 3.000 hektare lahan untuk buah lokal. Dari luas lahan itu, yang langsung bisa ditanami dan kemudian mulai panen sekitar 1.200 hektare. Padahal, tanaman itu disebar di sela-sela pohon karet yang selama ini ditumbuhi rumput liar.
Sobir berharap kesuksesan PTPN menjalankan bisnis buah tropika itulah yang kemudian akan meng-influence masyarakat, dalam hal ini petani, untuk melakukan hal yang sama. "Sebab, kalau tahu caranya, keuntungan mengembangkan buah tropis jauh lebih besar daripada sekadar menanam padi," kata dia.
Selain melibatkan PTPN, Sobir belakangan juga rajin turba untuk "meracuni" para kepala daerah tentang gerakan Revolusi Orange. Dia mendorong sejumlah kepala daerah untuk membuat plant basis di wilayahnya.
Dia mencontohkan buah durian di Wonosalam, Jombang. Durian itu sangat terkenal dan disukai konsumen. Namun, setelah diteliti, ternyata tidak ada satu daerah khusus sebagai penghasil durian lezat tersebut.
Program pengembangan buah tropis yang digagas Institut Pertanian Bogor (IPB) dan BUMN yang dikenal dengan nama Revolusi Orange tak bisa dilepaskan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408