Getol Minta Bantuan Asing, Pejabat Ukraina Ternyata Doyan Korupsi
Shapovalov mengatakan tuduhan yang ditujukan kepadanya "tidak benar dan tidak berdasar" sehingga dia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Menurut dia, pengunduran dirinya adalah "tindakan yang patut dalam tradisi politik Eropa dan demokrasi, sebagai bukti bahwa pembelaan diri lebih penting daripada kabinet atau jabatan mana pun."
Wakil Jaksa Agung Oleksiy Symonenko juga diberhentikan dari jabatannya, menurut pernyataan dari Kejaksaan Agung.
“Jaksa Agung Andriy Kostin telah menandatangani perintah pemecatan secara sukarela Oleksiy Symonenko dari posisi administratif Wakil Jaksa Agung," bunyi pernyataan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Investigasi oleh surat kabar daring Ukrainska Pravda mengatakan bahwa Symonenko melakukan perjalanan ke Spanyol untuk liburan selama 10 hari dengan menggunakan mobil mewah milik seorang pengusaha asal Lviv, Grigory Kozlovsky.
Presiden Zelenskyy dalam pernyataannya pada Senin (23/1) memutuskan untuk melarang pejabat pemerintah bepergian ke luar negeri jika bukan untuk tugas kenegaraan.
Zelenskyy juga akan melakukan pergantian pejabat di berbagai kementerian, badan pemerintahan pusat dan daerah, serta penegak hukum.
Ukraina masuk ke dalam daftar negara dengan kasus korupsi paling buruk di dunia.
Skandal korupsi mengguncang pemerintah Urkaina di tengah derasnya aliran bantuan asing ke negara itu untuk melawan Rusia
- Periksa Suami Airin terkait Korupsi, Kejati Banten Dituding Lakukan Politisasi Hukum
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Jaksa Panggil Suami Airin dan Ketua DPRD Banten terkait Dugaan Korupsi
- Formasi Riau Soroti Penyelenggara Debat Pilwako Pekanbaru tak Mengangkat Isu Korupsi
- KPK Sebut Sahbirin Noor Bakal Merugikan Diri Sendiri jika Mangkir Lagi
- Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Mobil PCR, Polda Sulut Tahan 2 Tersangka