Gibran Berkomitmen Libatkan Anak Muda dalam Smart Farming

jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyoroti pentingnya penerapan smart farming atau pertanian berbasis digital, khususnya di wilayah yang minim lahan pertanian, seperti Kota Solo, Jawa Tengah.
Gibran mengatakan, walaupun Solo tidak memiliki lahan pertanian yang luas, kota ini dapat menjadi pusat riset dan pelatihan smart farming.
Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi seperti internet of things (IoT) dalam mengontrol pH tanah, mekanisasi, dan drone untuk penyemprotan pestisida.
"Masih belum teraplikasi di Solo. Di Solo kan masih enggak ada lahan pertanian," kata Gibran, di Balai Kota Solo, Jumat (5/1).
Gibran lantas menggarisbawahi peran penting kaum muda dalam revolusi pertanian, mengingat posisi strategis Solo yang dikelilingi daerah dengan lahan pertanian lebih luas.
Dia berharap konsep ini dapat mengisi kekosongan di bidang pertanian dan memanfaatkan bonus demografi yang ada.
"Kami ingin isi kekosongan itu dengan smart farming, dan melibatkan anak muda," tuturnya.
Smart Farming merupakan konsep pertanian yang mengintegrasikan teknologi digital dan informasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta keberlanjutan produksi tanaman dan peternakan.
Gibran berkomitmen melibatkan anak muda dalam program smart farming. Simak selengkapnya
- TTC AgriS dan Sungai Budi Tingkatkan Kerja Sama Strategis Vietnam-Indonesia
- Wajar Banyak yang Tidak Suka Monolog Gibran, Ini Analisis Efriza
- Prabowo Puji Keberhasilan Herman Deru Meningkatkan Produksi Pangan Sumsel
- Usulan Pergantian Wapres Gibran Dinilai Inkonstitusional dan Tidak Rasional
- Gibran bin Jokowi Tak Berkontribusi, Wajar Ada yang Meminta Ganti
- Muncul Desakan Lengserkan Gibran dari Kursi Wapres, Boni Bilang Mustahil