Gibran bin Jokowi Tidak Bisa Tegak Lurus
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menyebut keanggotaan Gibran Rakabuming Raka di PDIP otomatis berakhir setelah putra sulung Presiden Jokowi itu menjadi bakal cawapres pendamping bakal capres Prabowo Subianto.
Prabowo-Gibran adalah pasangan bakal capres-cawapres dari parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM," kata Komarudin pada Kamis (26/10).
Dia menjelaskan PDIP telah mengumumkan sosok Ganjar Pranowo sebagai bakal capres pada 21 April.
Setelah itu, PDIP bersama PPP, Hanura, dan Perindo mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar pada 18 Oktober.
Menurut Komarudin, majunya Gibran sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo menunjukkan ayah Jan Ethes itu tidak tegak lurus instruksi PDIP.
"Saat ini Gibran tidak bisa tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDI Perjuangan, tetapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan TPN Ganjar-Mahfud,” kata Bung Komar, panggilan akrabnya.
Komarudin mengatakan insiden perpolitikan menyambut Pilpres 2024 membuat publik bisa mengenal dan memutuskan siapa sosok yang patas menjadi pemimpin Indonesia.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menjelaskan soal status Gibran Rakabuming Raka di PDIP.
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi