Gibran dan Rencana Masa Depan Ekonomi Kreatif Indonesia
Oleh: Usi Marjani

Indonesia memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam, misalnya pada bidang pertanian, perikanan, dan pertambangan.
Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional melalui pengembangan ekonomi kreatif.
Pengembangan ekonomi kreatif pelaku usaha, khususnya di bidang ekonomi kreatif, menempati bagian terbesar dari segala aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia.
Indonesia nantinya juga akan mengalami bonus demografi hingga 2035. Hingga 2030 jumlah penduduk usia produktif diperkirakan di atas 60 persen.
Sebanyak 27 persen di antaranya merupakan penduduk muda dengan usia 16-30 tahun.
Penduduk muda Indonesia tersebut berpotensi menjadi wirausaha dan tenaga kerja yang memiliki talenta kreatif dan nantinya akan mampu menggerakkan dinamika ekonomi, sosial, dan budaya.
Peluang tersebut ditunjang dengan banyaknya wilayah dan kawasan yang memiliki potensi sumber daya yang besar, tetapi belum dikembangkan secara optimal.
Sementara itu, ekonomi kreatif membutuhkan pemimpin yang peka akan perkembangan sektor ekonomi kreatif. Hal itu bukan tanpa alasan.
Saat menjabat sebagai wali kota Solo, Gibran sudah mencoba untuk melakukan beberapa upaya dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif
- Ibas Sebut Seni Ilustrasi Berpotensi Mendorong Perekonomian
- Bakal Salat IdulFitri di Jakarta, Wapres Gibran: yang Penting Sungkem ke Presiden Dulu
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo
- Menekraf Teuku Riefky Ajak Mahasiswa FEB UI Kolaborasi di Sektor Ekonomi Kreatif
- Waka MPR Ibas Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Lokal ke Kancah Global
- PTSI Sosialisasikan Layanan Berkelanjutan Ekonomi Kreatif