Gibran Fokuskan Instrumen Pendidikan sebagai Senjata Kuat Lawan Budaya Koruptif

Oleh: Alwan Alfarez

Gibran Fokuskan Instrumen Pendidikan sebagai Senjata Kuat Lawan Budaya Koruptif
Aktivis Gerakan Muda Pengawal Demokrasi Indonesia (GEMA PEDIA) Alwan Alfarez. Foto: dok pribadi for JPNN

Korupsi, sebagai masalah kronis, telah meresap ke dalam struktur sosial, menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan sosial negara.

Meskipun terdapat slogan anti-korupsi, kurangnya dampak nyata menunjukkan ketidakpedulian masyarakat yang sudah sangat tertanam dalam budaya Indonesia.

Sejak 1999, upaya untuk melawan korupsi telah dilakukan melalui pengesahan undang-undang anti-korupsi.

Namun, pendekatan anti-korupsi yang sistematis mengungkapkan tantangan dalam pencegahan dan eradikasi.

Strategi ganda penegakan hukum pidana dan tindakan preventif non-kriminal dalam sistem keadilan pidana perlu diperkuat, berkembang menjadi norma budaya.

Program anti-korupsi sebelumnya, seperti inisiatif kantin anti-korupsi, menunjukkan harapan tetapi mengalami kekurangan keberlanjutan.

Kegagalan seperti ini berkontribusi pada ketiadaan nilai anti-korupsi, terutama di kalangan generasi milenial.

Analisis komprehensif ini menyoroti peran kritis Pendidikan Anti-Korupsi (PAK). PAK berfungsi sebagai pendekatan sadar dan sistematis untuk menanamkan nilai, pengetahuan, dan keterampilan anti-korupsi, khususnya di kalangan pemuda.

Melalui inisiatif ini, Gibran berkomitmen untuk membentuk fondasi yang kuat untuk mengatasi masalah korupsi yang telah merajalela di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News